Senin, 27 Agustus 2012

EMPAT SEHAT NABATI KUNCI KEKEBALAN ALAMI BAWANG PUTIH USIR KANKER DAN DARAH TINGGI


EMPAT SEHAT NABATI KUNCI KEKEBALAN ALAMI
BAWANG PUTIH USIR KANKER DAN DARAH TINGGI

Bawang putih bukan sembarang bawang. Bahan diakrabi oleh semua kalangan karena segudang manfaatnya. Mentah maupun matang, dimakan maupun dioleskan, sedikit maupun banyak, sama-sama memberi khasiat maksimal. Beruntunglah kita karena bahan ini mudah didapatkan. Bagaimana cara memanfaatkannya.

Bawang putih (latin: Allium Sativum) adalah satu dari 7 anggota keluarga bawang-bawangan. Jenis lainyya adalah: bawang merah, bawang perisai, bawang kucai, bawang ganda, bawang bakung dan bawang bombay. Tanaman ini berasal dari asia saja dan sejak lama telah dibudidayakan orang. Sekarang penghasil utamanya adalah negeri cina, Taiwan dan Korea.

Di negeri China, bawang putih dikenal dengan nama “suan”. Orang China sangat menyadari khasiatnya yang luar biasa. Tak heran mereka seperti tergila-gila dengan bawang putih. Mereka senang menggunakannya bukan hanya dalam masakan, tapi juga dicampur dengan teh khususnya untuk obat turun panas dan antibiotik. Orang India menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok. Sedangkan orang Jepang memakannya dalam bentuk jus (dilumatkan) yang dapat ditemui di hamper seluruh toko makanan atau obat-obatan.

Di Korea dan Jepang, sudah lama bawang putih dikenal sebagai “obat kuat”, karena kemampuannya meningkatkan gairah seksual. Mereka sangat yakin bahwa bawang putih bisa menjadikan malam pengantin yang tidak terlupakan. Di Korea, agak sulit dijumpai orang yang tubuhnya gemuk, teristimewa para gadisnya yang terlihat langsing-langsing. Ternyata rahasianya hanyalah bawang putih. Mereka juga punya sajian khas bernama “kimchi” (sejenis acar sayuran) yang memerlukan penyimpanan bawang putih selama beberapa bulan untuk memperoleh khasiatnya yang optimal.
Sudahkah kita memanfaatkannya semaksimal mereka ?

Di berbagai daerah di Pulau Jawa, penggunaan bawang putih untuk jamu tradisional sudah mulai giat dilakukan, lebih-lebih di daerah pedesaan. Sebagian besar penjual jamu gendongan melaporkan bahwa makan bawang putih satu suing 2 kali seminggu seusai makan siang, dapat membangkitkan gairah badan yang lesu dan mengobati penyakit 4 L (Lesu, Lelah, Letih dan Lemah) serta lebih tahan terhadap ancaman berbagai penyakit berat misalnya: TBC, influenza, antidiabetes, menurunkan tekanan darah. Kesadaran akan khasiat umbi ini sudah ada, hanya saja pemanfaatannya sebagai bahan alternative untuk pengobatan masih terbatas dan setengah-setengah.

Bawang putih dianggap cukup “sakti” dalam melawan penyakit kelas berat, misalnya kemampuannya untuk menepis kanker (antikanker). Hingga kini penyakit kanker memang masih menghantui manusia. Penyakit ini merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Dalam beberapa tahun terakhir ini melaporkan bahwa zat “allicin” yang terkandung dalam bawang putih mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, juga menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Para peneliti dari Matsui Natural Chemical Association (Jepang) yang menggunakan campuran bawang putih menjauhkan konsumennya dari penyakit tumor dan kanker. Di samping memegang rekor dalam mengkonsumsi ikan, ternyata bangsa Jepang pun
termasuk penggemar bawang putih peringkat kedua setelah Korea. Tidak mengherankan masyarakat Jepang memang jarang sekali terkena penyakit kanker, sehingga pemakaian bawang putih menjadi sangat popular.

Bawang putih juga berdaya cegah terhadap penyakit Jantung Koroner. Menurut WHO pada 29 negara sekitar 35 persen penduduknya yang berusia antara 25-64 tahun telah mengidap penyakit jantung koroner. Di Indonesia, peningkatan penyakit jantung koroner  juga telah menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, sebab peringkatnya kini telah naik ke urutan 2 sebagai penyebab kematian.

Ada dua hal penting yang menggembirakan kita, khususnya mereka yang telah mempunyai faktor risiko maupunj orang yang telah mengidap penyakit jantung. Pertama terlihat kecenderungan bahwa penyakit jantung koroner presentasinya rendah pada negara-negara yang banyak mengkonsumsi bawang putih. Kedua, hasil pengamatan para ahli dari berbagai negara menunjukkan bawang putih memang mempunyai komponen yang berkemampuan mengurangi kadar gula dalam darah dan lemak, mencegah penumpukan lemak pada pembuluh darah dan menghambat terbentuk kolestrol pada serum. Selain hasil yang diperoleh dengan menggunakan binatang, percobaan pada manusia pun memberikan hasil yang meyakinkan bahwa bawang putih baik dikonsumsi secara mentah, digoreng atau direbus bisa memperkecil resiko timbulnya penyakit serangan jantung koroner.

Berbagai Resep.
Tanpa resep dan pengolahan khusus, bawang putih tetap memberikan manfaat terbaiknya. Cukup gunakan secara teratur pada bumbu masakan atau jika ingin lebih cepat reaksinya, makanlah bawang putih mentah (atau cukup ditelan dengan air seperti minum obat) dua hari sekali. Dengan cara ini minimal tubuh akan tetap segar, maksimal beberapa penyakit pun lenyap. Berikut ini adalah resep menggunakan bawang putih untuk menurunkan darah tinggi:

Ramuan 1
Bahan: dua siung bawang putih, 10 lembar daun seledri.

Cara: bawang putih dikupas dan dicuci. Kedua bahan tersebut diblender atau ditumbuk bersama-sama sampai lembut. Setelah itu diseduh dengan air panas sebanyak ½ gelas. Tutup rapat. Kalau airnya sudah dingin, peras dan saring. Minumlah air saringan itu dua kali sehari ½ gelas. Ramuan ini tidak tahan lama sehingga harus dibuat baru setiap kali mau minum. Minum 3 hari berturut-turut, kemudian kontrol tensinya. Kalau sudah normal, hentikan selama 1 hari, selanjutnya minum lagi 1 kali sehari selama 5 hari.

Catatan: meminum ramuan ini terus menerus bisa menurunkan tensi terlalu drastic sehingga badan menjadi lemas.

Ramuan 2
Bahan: dua mentimun tua yang panjangnya sejengkal, 3 siung bawang putih.

Cara: mentimun dan bawang putih dikupas, dicuci dan diparut. Tambahkan ½ gelas air dingin. Campur semuanya, peras dan saring. Untuk penderita dengan tensi di atas 200 mm Hg, minum 3 kali sehari ½ gelas. Frekuensi minum 3 hari berturut-turut, kemudian kontrol dahulu tensinya. Bila sudah normal, hentikan sehari. Setelah itu minum lagi 1 kali sehari ½ gelas. Jika belum normal, pegobatan bisa dilanjutkan sampai seminggu.

Ramuan 3
Bahan: induk umbi bawang putih 2 buah, daun sledri segar 75 gram.
Air matang secukupnya.
Pembuatan: dipipis.
Pemakaian: diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum ¼ cangkir. Untuk pemeliharaan cukup 1 atau 2 hari sekali ¼ cangkir.

Bronkhitis, Asma dan Selesma.
Ramuan: Umbi bawang putih 5 gram, Kayu Mesoyi 1 gram, Herba Patikan kebo 2 gram, Buah Adas 1 gram, Buah Kapulaga 3 gram, air 110 ml.
Cara: semua bahan direbus hingga airnya tinggal separo.
Pemakaian: diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan: diulang sampai sembuh. Untuk pemeliharaan bagi penderita asama cukup 2 hari sekali 100 ml.

Obat Cacing:
Ramuan: umbi bawang putih 2 gram, Rimpang Temu giring 4 gram, air matang 2 sendok makan.
Cara: Dipipis (dilumatkan)
Pemakaian: Diminum 1 kali sehari satu sendok makan.
Lama pengobatan: diulang selama 4 hari.

1zma fardiana/berbagai sumber
Diketik ulang majlis GERBATH (GERAKAN BATHIN) Krapyak Yogyakarta 2009.























1 komentar: